Bibit Gaharu

Harga Gubal Gaharu di Pasar Internasional

product Baca selengkapnya

Sekilas Tentang Bibit Gaharu

product Baca selengkapnya

Inokulasi Gaharau


product Baca selengkapnya

Inokulasi Gaharau

Inokulasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam usaha gaharu. Karena resin gaharu sangat tidak mudah terjadi secara alami, sehingga perlu campur tangan manusia seperti dengan pembuatan pelukaan dan memberikan bahan pemicu produksi resin gaharu seperti cendawan dan gahan lainnya.

Cendawan yang biasa diinokulasikan seperti jenis Fusarium sp., Phialopora parasitica, Torula sp., Aspergillus sp., Penicillium sp., Cladosporium sp., Epicoccum granulatum, Clymndrocladium sp., Sphaeropsis sp., Botryodiplodia theobromae, Trichoderma sp, Phomopsis sp., Chunninghamella echinulata.

Pada dasarnya cendawan tersebut membuat pelukaan yang tetap terbuka sehingga memicu produksi resin dari jaringan kayu. Metoda inokulasi atau penyuntikan sangat bervariasi dari besarnya lubang yang dibuat atau cara membuat lubang. Lubang dengan diameter 5 mm dapat dilakukan dengan kedalaman 5-10 cm dengan jarak yang lebih rapat seperti 5 cm sehingga satu pohon dapat ribuan lubang dapat dibuat. Akan tetapi lubang yang cukup besar juga akan menyesuaikan jarak lubang sehingga pohon dapat bertahan dari tempaan angina sehinga tidak roboh.

Tingkat keberhasilan inokulasi pada satu pohon sangat bervariasi. Perhitungan yang sangat pesimis hasil budi daya pada tahun ke 7 adalah 1 Kg gubal, 10 Kg kemedangan dan 15 Kg abu. Namun berdasarkan pengalaman optimis di Thailand hasilnya mencapai 5 – 10 Kg Gubal.

Harga Gubal Gaharu di Pasar Internasional

GAHARU merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi, sehingga sangat tepat apabila dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat IndonesiaHampir semua bagian pohon gaharu ini dapat dimanfaatkan untuk bahan baku produk, praktis tidak ada bagian yang terbuang. Kayu gaharu yang terinfeksi atau disebut gubal mempunyai nilai jual yang sangat tinggi, sementara gubal gaharu kualitas rendah dapat disuling untuk produksi minyak dengan harga yang sangat menjanjikan. Daun gaharu dapat dimanfaatkan untuk pembuatan teh gaharu.
Turunan produk gaharu pun semakin hari semakin meningkat variasinya, menempatkan pohon gaharu sebagai pohon industri. Manfaat gaharu diantaranya adalah pewangi rungan, bahan baku industri parfum ekslusif, bahan baku industri kosmetika, bahan baku untuk bahan obat (kanker, asmatik, perangsang, dll), bahan HIO (untuk ritual agama hindu, budha dan Kong Hu Chu), bahan Kohdoh (jepang), serta daunnya dimanfaatkan untuk teh hijau (agarwood tea). Harga kemedangan dan gubal gaharu bervariasi tergantung grade(kualitas), harga gubal gaharu grade super di pasar lokal mencapai Rp 100 ribu/kg[Kemedangan] - 25 jt/kg,[Gubal gaharu] sedangkan harga terendah Rp 5 - 50 ribu/kg untuk kayu gaharu yang tidak mengandung resin sama sekali.
Negara potensial pemakai gaharu (pengimpor) adalah Saudi Arabia, Kuwait Yaman, United Emirat, Turki, Singapura, Jepang, dan Amerika. Kebutuhan gaharu dari tahun ke tahun terus meningkat berbanding lurus dengan harganya. Sementara stok gaharu alam semakin menurun akibat ditebang terus-menerus tanpa diimbangi penanaman. Kebutuhan gaharu dunia terus meningkat sehubungan dengan semakin meningkatnya pemanfaatan gaharu terutama untuk obat-obatan di China. Kebutuhan obat merupakan kebutuhan pokok umat manusia, yang keberadaanya sangat dibutuhkan manusia.
Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil gaharu terbesar di dunia, namun saat ini potensinya menurun, bahkan gaharu sudah menjadi jenis yang langka ditemukan. Beberapa jenis pohon penghasil gaharu sebagian besar termasuk dalam famili Themeleaceae, terutama dari genus Aquilaria dan Gyrinops, yang dapat menghasilkan gubal gaharu dengan kualitas terbaik (harga tinggi). Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penanaman gaharu diperlukan pengetahuan yang memadai dalam bidang silvikultur (teknik budidaya) dan teknologi untuk mempercepat mendapatkan gubal gaharu (inokulasi). Tanpa mengetahui kedua masalah tersebut diatas, rasanya sulit untuk mendapatkan hasil gaharu yang memuaskan. Perlu diketahui bahwa tidak semua pohon gaharu menghasilkan gubal gaharu, hanya pohon yang terinfeksi cendawan tertentu saja yang dapat menghasilkan gubal gaharu. Sehingga secara alami pohon gaharu yang dapat menghasilkan gubal, prosentasenya sangat kecil, Oleh karena itu diperlukan teknologi inokulasi untuk mempercepat terbentuknya gubal gaharu. Ayo lestarikan hutan Indonesia demi generasi mendatang.

Sekilas Tentang Bibit Gaharu

Sering kita dengar orang menyebut kata gaharu, namun kita tak pernah tahu apa itu sebenarnya gaharu ? Gaharu adalah sejenis kayu yang memiliki kandungan damar berbau wangi dengan berbagai bentuk dan warna yang khas yang berasal dari pohon penghasil gaharu. Pohon gaharu tersebut kebanyakan dari jenis Aguilaria sp, Aetoxylon sympetallum, Gyrinops sp, dan Gonystylus sp yang tumbuh secara alami kemudian mati sebagai akibat adanya proses infeksi kapang phialophora parasitica baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut, Damar yang terkandung dalam kayu gaharu biasanya berupa getah padat dan lunak warnanya hitam kecoklatan. dengan aroma yang kuat.
Gaharu dikelompokkan menjadi 3 (tiga) sortimen, yaitu gubal gaharu, kemedangan dan abu gaharu. 1. Gubal gaharu adalah gubal kayu yang berasal dari pohon penghasil gaharu yang memiliki kandungan damar dengan wangi aroma yang agak kuat. Biasanya ber warna hitam atau kehitam-hitaman berseling coklat. 2. Kemedangan adalah kayu yang berasal dari pohon penghasil gaharu dengan kandungan damar berwarna putih keabu-abuan hingga kecoklatan dan berbau wangi dengan aroma yang lemah. berserat kasar, dan kayunya agak lunak. 3. Abu gaharu adalah serbuk kayu gaharu hasil proses penggilingan sisa-sisa serpihan atau pengerokam kayu gaharu. Gaharu diperoleh dengan cara mengambilnya pada batang pohon gaharu yang sudah mati akibat terjadinya infeksi pada pohon tersebut sehingga menimbulkan damar wangi. Batang pohon gaharu yang telah ditebang kemudian dipotong atau dibelah untuk mencari bagian kayu yang mengandung kumpulan damar wangi. Kemudian potongan tersebut dikerok agar warnanya tampak jelas dan dikumpulkan sesuai dengan kandungan damarnya. untuk proses lebih lanjut. Sedangkan serpihan-serpihan kayu gaharu sisa pemotongan, pembersihan dan pengerokan, dikumpulkan kembali untuk dijadikan bahan pembuat abu gaharu. Manfaat gaharu dari dulu dipergunakan orang sebagai dupa pengharum dalam acara rirual keagamaan tertentu, bahan obat-obatan dan kosmetik. Kemudian pemanfaatan gaharu juga sampai pada bahan pembuatan parfum, sabun, body lotion, aroma terapi dan lain-lain. Harga jual gaharu yang mahal dipasaran dan mulai langkanya pohon gaharu di hutan alam merupakan 2 faktor utama menjadi alasan pembudidayaan pohon gaharu. Biasanya jenis pohon penghasil gaharu Aquilaria malaccenss yang sering dibudidayakan karena bau aromanya sangat digemari penduduk timur tengah. .Sehingga harganya pun menjadi mahal di pasar Internasional.